ULM masuk klaster 2 Perguruan Tinggi terbaik di Indonesia

Rektor ULM, Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc.

Banjarmasin, joinkalsel.id - Selama 2 periode dipimpin Rektor Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc, ULM menjelma dan masuk dalam jajaran kampus berkualitas di Indonesia. Salah satu yang paling membanggakan dan menjadi capaian panjang adalah tercapainya akreditasi A pada 19 Maret 2019 lalu, dan kini menempatkan ULM masuk klaster 2 perguruan tinggi terbaik di Indonesia pada tahun 2020 tadi.

ULM berada di peringkat 47 dari 2.135 perguruan tinggi yang aktif di pangkalan data Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Salah satu indikatornya adalah, banyaknya jumlah guru besar di ULM, mencapai 63 orang.

Meningkatkan SDM dosen, Sutarto begitu tegas. Dia mengeluarkan regulasi dan motivasi agar para dosen lebih terdorong meneliti. Dia menyiapkan Rp20 milyar untuk menghasilkan karya-karya baru dari dosennya. Alhasil, sebanyak 15 hak paten sudah diraih di sepanjang tahun 2019.

Pengembangan kualitas para dosen juga terus dikejar ULM, guna mendapat akreditasi internasional, termasuk bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi luar negeri. Contohnya dengan University of Colorado Amerika Serikat, dalam riset di bidang teknologi transportasi.

Selain itu bekerjasama pula dengan Universitas Cambridge Britania Raya, untuk mengadopsi modul-modul pembelajaran berbahasa inggris, dengan platform digital yang terhubung ke gawai.

Menjadikan ULM sebagai perguruan tinggi terkemuka dan berdaya saing dalam bidang lahan basah pada 2027, ULM mewajibkan kepada para dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat serta publikasi hasil riset tentang Lingkungan Lahan Basah dari Program Dosen Wajib Meneliti.

Meski saat ini ULM menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Kalimantan yang masuk klaster 2 perguruan tinggi terbaik, Sutarto mengaku belum bangga. Menurutnya, seharusnya ULM harus bisa masuk di kelompok elite atau masuk klaster 1 perguruan tinggi terbaik di Indonesia.

Pekerjaan rumah menuju itu sebutnya memang masih banyak. Selain peningkatan jumlah dosen bergelar guru besar. Juga bisanya ULM menjadi lembaga yang berstatus Badan Layanan Umum (BLU) agar bisa mengelola keuangan secara mandiri dan fleksibel.

“Masih banyak PR yang harus dikerjakan. Khususnya mengejar dosen yang bergelar guru besar. Saat ini jumlah dosen yang bergelar doktor sebanyak 360. Ada sekitar 200 orang lebih yang harus didorong menjadi guru besar agar bisa berimplikasi dengan kualitas pendidikan yang berujung pada kemajuan kampus,” tutur Sutarto.

Tim Join Kalsel